Selasa, 31 Maret 2020

Pembuka 2020


Senin pagi masih dirumah.

Menjadi hal yang lumrah.

Pandemi mendunia yang membuat lemah.

Jangan tunjuk menunjuk siapa yang salah.
Mungkin ini cara tuhan membuat kita tidak pongah.

Tenaga medis berkerja tidak kenal lelah.

Banyak pekerja di PHK, berkurangnya rezeki, hingga kehilangan keluarga membuat tangis pecah.

Tetap semangat namun jangan lengah.

Semoga ini segera punah.

Berakhir menjadi sejarah.


Berikut adalah prosa yang aku buat seminggu yang lalu. 

Di awal tahun 2020 ini, di buka dengan bencana banjir. Ga cuma sekali tapi 3x, sedih banget rasanya pas tahun baru di sertai kebanjiran yang terpaarah selama aku tinggal dikawasan rumahku ini.


Yang kita kira hanya wabah yang menyerang pernapasan tapi akhirnya semua-semuanya menjadi dibatasi. Seperti layaknya di film-film, jalanan sangat sepi, banyaknya korban jiwa berjatuhan dan ga sedikit juga yang kehilangan mata pencaharian.


Rasanya kaya mimpi tapi ya inilah yang sedang terjadi.
Yang bisa kami lakukan yaitu berusaha tetap hidup bersih (disarankan selalu cuci tangan karena penularan melalui virus yang menempel di media-media yang sering kita pegang), stay at home dan berdoa.