Selasa, 09 Desember 2014

Expatriat-expatriat Kekinian


Lamaaaa...
Sudah lama meninggalkan tulis menulis ditulis...
Ada cerita disimpan sendiri, sesak!

Baiklah, ini cerita yang belum lama ini terjadi.
Aku salah satu penduduk ibukota yang mengenyampingkan idealis dalam hal mencari nafkah.
Serasa kesal dengan cerita masa lalu penjajah tetapi malah bekerja di sarang penjajah modern.
Oke... tidak semua sikap menyebalkan mereka sama seperti dulu walaupun tidak ditinggalkan sepenuhnya.

Bulan November bulan yang menyenangkan, adanya tradisi kantor yang mengikut sertakan semua ekspatriat dan nasional staff "Berpiknik Bersama".

Outdoor Games


Tidak Terkontrol

Ditambah Acara malam yang tidak terkontrol, kami benar-benar tidak mengenal malu !



Acara yang dilakukan setahun sekali ini memang ditunggu-tunggu, selain kami tidak mengeluarkan pengeluaran tambahan untuk berpartisipasi ditambah hotel berbintang dan transportasi yang sudah dijamin.

Selasa, 26 Agustus 2014

Berlibur

Tahun ini akhirnya aku ada kesempatan ke Samarinda.
2 minggu setelah lebaran (15-19 August 2014), aku solo trip ke Samarinda.

Ok sedikit bercerita, Samarinda menurut aku adalah kota kelahiranku (walaupun aku lahir di Jakarta). Sudah 7 tahun sejak sekitar 2007 aku pergi dari Samarinda.

Dimulai hari pertama aku datang, awalnya ada rasa takut karena teman yang janji menjemput berhalangan jadi ga bisa menjemput. Setelah aku landing, yang pertama membuat aku kagum adalah perubahan besar BANDARA SEPINGGAN yang jadi keren banget !
Source: google
Very fancy !!!
Setelah kagum-kaguman sebentar aku langsung menuju travel yang kata kakakku aman yaituuuu Kangoroo.
Perjalanan 2 jam ngga berasa akhirnya aku sudah tiba di kota Samarinda. Kesan pertama walaupun makin banyak bangunan baru tapi aku rasa ngga berubah banyak seperti kata temen-temenku.

Hari-hari selanjutnya aku cukup keliling ketemu dengan teman-teman lamaku. Terutama teman-teman SMA yang sering nangis-nangisan bareng waktu sekolah dulu. Hasilnya pun pas baru ketemu kita semua histeris dan nangis lagi :)

Pergi ke Samarinda juga aku sudah menyipkan list oleh-oleh apa yang akan aku beli. Dari tas manik-manik buat aku sendiri, sampai bahan batik untuk temanku yang orang jepang.
Nama tempat yang aku tuju untuk beli oleh-oleh adaah Citra Niaga
Source : google
Konon disini harganya lebih murah daripada ditempat lainnya karena ini semacam pasar yang memamng pusatnya kerajinan khas Samarinda. Jadi harganya pasti saling bersaing.
Jadi kalau mampir ke Citra Niaga dateng aja ke toko SOUVENIR SABNA (H. Warsono)  harganya bisa ditawar dan barang-barangnya belum tentu ada di toko lainnya.
Note : Ini adalah hiasan kepala/mahkota kepala suku Dayak dan ini bener-bener handmade jadi harganya mahal banget :( (IDR 500,000)

Dan karena ga sengaja aku datang kesana pas hari Kemerdekaan, jadi setiap tahun mereka ngadain pawai baju daerah, marching band, pawai mobil dar sekolah-sekolah atau tempat usaha. Seakan-akan seorang turis, aku rela panas-panasan bbuat nonton pawai itu.




Dan selama di Samarinda aku juga jalan-jalan ke tempat yang dulu sering aku lewatin. Salah satunya aku lewat didepan rumah yang selama 17 tahun aku tempatin. aku pikir aku bakalan nangis inget yang dulu-dulu, tapi ternyata ngga. Karena memang itu bukan "rumahku" lagi.
Aku juga sempet lewat depan rumahnya Gaban http://baladaakusigigitonggos.blogspot.com/2013/02/flasback-gaban.html biasa juga.
Yang paling menyenangkan juga aku bisa mampir disekolahku, walaupun ga ketemu gurunya karena aku hari minggu mampirnya.

Begitu juga aku ngga lupa untuk makan-makanan khas sana ; ayam goreng banjar, tahu gunting dan pentol (dibeli di bapak-bapak pinggir jalan pas pawai), dan juga pisang gapit.

Setidaknya 5 hari hampir semua yang aku targetkan bisa kesampaian. Next trip aku bakalan kosongin tas buat isi kerajinan khas Samarinda yang banyak dan kalau bisa mau ke Pampang (pedalaman suku Dayak).

Sekian cerita singkat liburan yang akhirnya kesampaian.
I hate saying goodbye, so i'll see you later...

p.s : Samarinda selalu jadi kotaku :)

Minggu, 27 Juli 2014

Lebaran 2014

Takbir masih terdengar sayup-sayup dari rumahku.
Sesekali petasan sambung-menyambung meledak.
Perasaan indah mengingat lebaran kali ini aku masih di kelilingi keluarga kecilku.

Walaupun tidak seindah dulu ketika aku masih di kota perantauan.
Tradisi berkeliling mengunjungi kawan-kawan telah tergantikan dengan berdiam diri dirumah menanti bising lagi.
Ah sedih bila terus diingat...
Hanya berharap aku dan keluargaku kembali fitri ...
Mohon Maaf ...
p.s : sepi berselimut 270714

Senin, 21 April 2014

Teman Masa Lalu

Sialan!!!
Cuma bisa mengumpat.
Mungkin ini akibatnya nekad tidur sampai sore menjelang senja.
Dimasuki mimpi yang membuat muram sepanjang hari.

Begini... aku mimpi lagi bertemu "teman masa lalu"
mau menyebutkan namanya tapi belum seberani itu walaupun aku tau dia tidak akan baca karena kegiatannya menambang batu bara.
"Kamu keriting ya rambutmu?" itu satu-satunya kalimat yang terucap ketika dia singgah di dalam mimpi sore hariku.
Bukan kata yang pantas untuk ukuran orang yang sudah lama tidak bertemu tapi cukup membuatku geli ketika terbangun.
Bagaimana tidak memang seperti itulah karakternya dia.
Polos...

Padahal kemarin-kemarin aku sudah terlanjur menganggapnya masa lalu dan dengan sok berani aku menantang keadaan kalau aku bertemu dengannya aku akan biasa saja.
Tidak akan ada rasa lagi hanya murni pertemanan.
Tapi entahlah... seperti ada yang salah.
Perasaanku tidak akan bisa aku atur dengan baik jika berhubungan dengannya.
Mungkin ini yang disebut dengan cinta pertama...
Tertawalah!!! aku juga merasakan agak sedikit berlebihan dengan kata perkata diatas.

P.s : Ini entriku setelah sekian lama, aku sedang tidak perduli. Aku hanya rindu.
Mungkin lain kali aku berani lantang menyebutkan namanya, bahkan memasukan fotonya.

Kamis, 30 Januari 2014

The Rape of Nanking-The Forgotten Holocaust of World War II

Terik matahari diluar mengundang untuk dinikmati.
Berlari dan menceburkan diri di kolam bundaran tepat diseberang gedung ini.

Bosan di dalam ruangan, menghadap seperangkat alat elektronik yang di sebut laptop.
Ditambah udara di dalam ruangan ini menusuk tulang, beku.
Bukan jaminan bekerja di gedung tinggi hati bahagia, merasa terbudaki oleh penjajah yang ada.

Baiklah... itu selintas keadaanku hari ini.
Lebih baik kita membicarakan hal yang nyata membuat senang.
Saat ini aku sedang berjuang mencari 1 buku, bukan buku penuh romansa.
Tetapi buku sejarah.

Konvensional ya...
Itulah menariknya. Buku tentang bagaimana pembantaian terasa menyenangkan, rasa sakit teracuhkan dan pemerkosaan adalah rutinitas.

Buku ini pertama kali aku baca di Komnas HAM, tepatnya dipinjamkan dengan Pak Stanley.
Bapak pembimbing yang menurutku luar biasa keren dan pengertian.
Dia tau aku tertarik dengan kejadian yang bisa dibilang sadis, berbeda dengan 2 temanku yang ikut dibimbingnya.

Contohnya waktu ada Tragedi Mesuji, Pak Stanley menceritakan bagaimana kejadiannya dengan sangat detail bahkan dia memperlihatkan foto dari korbannya buat aku dimana 2 temanku sama sekali ga berani lihat.

Singkatnya, dia langsung meminjamkan aku buku The Rape of Nanking ini. Sayangnya aku cuma sempat baca beberapa BAB di buku ini karena waktu bimbinganku sudah habis.

Aku kira di toko-toko buku ada dijual ternyata kosong!!!
Kecewa pasti, tapi aku sempat coba cari di online juga ngga ada stocknya.
Sempat cari di toko buku bekas sama temanku juga ngga ada.

Kalau bisa mencuri, aku pengen mencuri buku dari Pak Stanley T-T
Atau bikin sayembara bagi pria yang bisa mencarikan aku buku itu aku carikan jodoh
Sedangkan bagi wanita akan aku belikan barang yang lucu.

Tapi aku yakin... suatu hari aku bisa punya buku itu ! Pasti !

Minggu, 05 Januari 2014

Liburan 2014

Dimulai ucapan yang memang agak terlambat sedikit


"Selamat Tahun Baru"

2014...

Ini bukan umur bumi bukan juga umur dari para individu di dalamnya.