Senin, 20 Desember 2010

1

aku harus bagaimana
meraung sekencang-kencangnya dengan tangisanku
meratapi semuanya dengan mengakhiri hidup
aku harus bagaimana
aku cuma ingin kita satu
hanya itu...

Temui Aku di Distrik 13

hari semakin petang
Lampu jalanan telah menyala satu persatu
Aku menunggumu di bawah tower listrik, seperti yang kita janjikan...
dimana kamu
cepat datang
jalanan semakin sepi
dan aku juga semakin bosan dengan hidup...

Minggu, 19 Desember 2010

Jangan Salahkan aku...

Maaf kita harus berpisah...
aku tau sayang masa-masa kita terlalu indah
aku tau kita akan jauh melangkah
tapi maaf sayang...
jangan marah denganku
jangan salahkan aku
aku dijual ayahku....

Selasa, 07 Desember 2010

Samakan kami tuhan...

Sekali lagi aku berpegangan tangan dengannya, hanya sebentar dan sangat singkat. Tetapi aku masih merasakan rasa yang ada dari dulu, rasa nyaman dengannya.
Aku benci dengan perbedaan, hal itu membuatku hanya bisa menikmati kejadian-kejadian indah namun singkat, tidak lebih dari itu.
Sekarang dia tidak sendiri, dia telah ditemani dengan seseorang yang sama dengannya. Tidak berbeda seperti aku dan dia.
entahlah... mungkin dia terlalu lelah dan terlalu lama menunggu tuhan menyamakan kami.
Aku mohon tuhan samakan kami...

P.s : hilangkan semua perbedaan

Senin, 29 November 2010

Hujan Datang Lagi

Aku melihat awan menghitam, lalu butir-butir air turun pelan... lalu semakin deras.
Hujan datang lagi...
Aku duduk tepat disebelah jendela besar yang menghadap kejalan, dengan teh hangat yang belum kusentuh.
Aku dengan leluasa mengamati jalan yang semakin sepi banyaknya orang-orang yang mencoba berteduh dipertokoan. Tetapi tidak dicafe ini, aku bersyukur untuk itu. Karena aku benci kebisingan.
Lalu aku melihat diluar ada seorang anak kecil. Berjalan pelan dengan membawa kantong besar dipundaknya, salah satu tangannya berjuang keras memegang kantong besar yang tampaknya berat, dan satu tangannya lagi mengepal dan dia menggigit tangan itu. Aku tau, dia menggigil kedinginan, dan cara mempertahankan keadaanya dia menggigit keras tangannya. Ya, dia seorang pemulung.
Seolah melihat gambaran diriku jika berada diposisinya, aku merasa iba.
kedinginan dengan bajunya yang basah dan terus mencari peluang dengan terus mengais sampah dari berbagai tempat.
Aku memutuskan pergi dari tempat ini.
"diluar masih hujan nona..." Kata pelayan yang tadi mengantar tehku
"tahukah kau kenapa aku menyukai hujan?" kataku dengannya
Dia menggeleng dengan wajah kebingungan.
"karena ketika hujan, kehidupan terlihat lebih jujur" kataku tersenyum. dan dibalas dengan senyuman darinya
"Terimakasih menyajikan kehangatn dari teh yang kau antarkan tadi" kataku sambil membuka pintu dan beranjak pergi

P.S: aku melihatnya ketika hari hujan 26/11/10

Dia disana

Tolong kamu jangan pergi terlalu jauh
aku takut awan panas menghampirimu
aku takut debu jahat meracunimu
aku takut kamu kehabisan udara disana
aku takut kamu pulang dengan tubuh terbujur kaku
aku mohon kamu segera datang
bawa senyuman hangatmu untukku yang menunggu cemas disini

Rabu, 27 Oktober 2010

Menangkap Angin

berhembus pelan...
Selalu berhasil membuatku terbuai
Kemarin, sekarang dan mungkin esok
menerbangkan aku ke alam yang tidak terjamah realita
pulas...sangat pulas tertidur disana
nyaman...sangat nyaman berada disana
tolong jangan putarkan aku lagi ketempat aku berpijak semula

sleeping beauty syndrom

ini bukan perasaan jatuh cinta, patah hati, atau apapun itu
tetapi entahlah... aku juga tidak tau pasti perasaan apa ini
perasaan yang merindukan kenyataan setelah bermimpi indah
perasaan kosong ketika di hampiri kebahagiaan
perasaan yang terkadang mencekam ketika kembali terlelap

hilangkan aku...tolong

Aku ingin hilang
tolong aku...
aku lelah disini
dihadapan orang-orang bodoh, idiot, tolol
tertawa untuk lelucon sampah mereka
menangis untuk drama mereka
bahagia untuk ilusi mereka
Dan aku harus bersedih dengan kebahagianku sendiri

Dia

Malam ini gerimis kecil seakan tau keadaan hatiku. Ya aku baru saja dikhianati, dan aku baru saja bergulat dengan keegoisan seorang manusia.
Aku mencoba meneggelamkan perasaan gundah dengan tertawa keras, dan kembali merasa kosong ketika tawa itu reda.
Dan malam ini ketika aku sedang duduk muram tiba-tiba duduk pula seorang pria tidak berapa jauh dari tempatku.
"aku tau suasana hatimu" dia berkata pelan sambil menghembuskan asap rokoknya
Aku hanya memandangnya, dan sedikit merasa aneh dengan pria itu. Dia membalas pandangan tanyaku dengan senyuman.
"kau berbicara denganku?" tanyaku memastikan
"tentu, dengan siapa lagi aku berbicara. Hanya ada kau dan aku disini"
"apa maksudmu tau tentang perasaanku?" Kataku sedikit tersinggung dengan perkataannya
"jangan marah dulu, aku bukannya ingin tau urusanmu. Tetapi wajahmu menampakan seperti itu"
Beberapa saat aku hanya diam, kembali lagi aku ingat perasaan sakit yang masih nyata dipikiranku.
"segampang itu ya, membaca keadaan hatiku" kataku dengan senyum getir
"ya... aku pun sering seperti itu. Aku sering lari dari keramaian agar tidak ada yang mengetahui keadaan hatiku yang sedang buruk, aku takut mereka dapat menebak dengan mudah"
"aku dikhianati" entah mengapa aku dapat berbicara dengan terbuka dengannya, yah aku tau padahal aku baru saja mengenalnya.
"aku juga tau pasti rasanya dikhianati" Katanya dengan senyum yang jujur saja menenangkan bagiku
"sudahlah...jangan dipikirkan lagi. Kau hanya perlu bersikap baik dengannya" lanjutnya
"untuk apa?, bukankah dia telah menyakitiku" aku tidak setuju dengan pendapatnya
"buatlah dia berpikir bahwa tindakannya salah" jawabnya singkat lagi-lagi diiringi senyumannya.

P.s: malam itu 02/09/10

Senin, 25 Oktober 2010

Don Juan

Dia selalu berkata manis dengan wajah biadab bertopeng kemunafikan
Semua yang dibicarakan hanya kata-kata hampa
dia juga mampu menciptakan kegundahan berkepanjangan
Tidak merasa jahat tetapi merasa benar yang mutlak
Menjajakan cintanya dari ruang hati keruang hati
Dengan gagahnya dia berjalan memasang senyum binatang liar
Terkadang dengan lantangnya dia berkata " aku mencari cinta sejati yang dewasa"
Tertawalah jika dia berkata seperti itu...
Karena sebenarnya dia mencari ilusi didunia ini, bukan hal yang realita

Rabu, 29 September 2010

Disamakan


"aku disamakan dengan pelacur yang sering ditidurinya" katanya dengan tawa diiringi air mata kepedihan
ya, sungguh ironis menurutku. Semua ketulusan yang dilakukan, dibayar dengan hinaan dari seorang ksatria pengecut.
"bagaimana kau tau hal itu?" kataku memastikan
"ketika suatu malam dia mengajakku untuk bermalam ditempatnya. Yang akhirnya aku tau, dia sering mengajak seorang pelacur langganannya untuk bermalam." Dia menyeka air matanya
"Lalu apa yang kau katakan setelah itu?"
"aku menolaknya tentu saja, dan aku tidak perlu mencacinya pria laknat. Yang aku lakukan hanya menatapnya iba. Karena dia tidak akan pernah hidup dengan kehormatan" katanya berusaha tegar

Bersetubuh Dengan Waktu

Beradu dengan lekat
Peluh mengalir perlahan
Aku yang semula diam bergerak cepat dan semakin cepat
tidak ingin hanya menunggu
berlomba siapa yang akan mendahului
hahaha... aku tertawa keras
seolah-olah aku yang paling di puaskan
Waktu, ya dengan waktu aku bersetubuh
lelah menyeimbanginya, selalu dipaksa untuk beriringan

makasi makasi makasi :)


Terimakasih lagi dengan dosenku Bu Chelsea Gozali yang bilang suka dengan blogku :)
Kebaikan bu Chelsea ngga cuma berpengaruh sama blogku tapi juga semangat menjadi novelis(walaupun sampai sekarang belum selesai-selesai gara-gara pergantian mood yang bener-bener ngga bisa diprediksi)
Bu Chelsea ngasih aku buku Soulmate.com karyanya Jesica Huwae yang BENER-BENER bagus dan baca berkali-kali ngga bosen-bosen deh.
Hal ini yang aku ingin contoh dari bu Chelsea, aku juga ingin dengan perlakuan kita ke seseorang bisa membawa sesuatu yang positif. Apalagi kalau sampai orang lain itu sukses. Gimana ya rasanya...
Dan Terimakasih juga buat sepupuku yang sangat baik aa'dimas yang bilang suka dengan blogku, dan support aku juga jadi penulis..hahaha Jadi tambah semangat ya kalau dapet dukungan dari banyak orang-orang
Semoga aja kita semua bisa membawa pengaruh positif juga ya untuk orng lain...

Kondisi Ini

malam ini aku sedang di dalam kubangan ironis
aku merasa pagi akan bewarna gelap
dan aku juga takut esok hari akan datang jauh lebih buruk
Kondisi ini membuatku sesak dengan nafasku sendiri
Menangis meraung-raungpun hanya akan membuatku mati perlahan-lahan kekurangan udara
Apakah benar kata orang-orang
Bunuh diri membebaskanku ?
Tidak akan merasa apapun kecuali rasa damai

Selasa, 24 Agustus 2010

Si Pengaku

"aku benci dengan penghianat!!!" Teriakannya diikuti sumpah serapah kotor. Wanita yang tinggal tepat disebelah rumah kontrakanku
"apalagi yang menjadi masalahmu?!" jawaban temannya. Yang ternyata seorang pria
"sudahlah, jangan berpura-pura tidak mengerti apa yang aku bicarakan!. Dasar kau pria brengsek, layaknya anjing menyembunyikan kotorannya"
"dengarkan aku dulu, aku melakukan itu untuk kebaikanmu dan dia" jawaban teman prianya
"diam kau! setelah kau berhasil menghancurkan perasaanku dan menghancurkan hubunganku yang cukup baik dengannya, itu yang kau sebut membantu?!. Sudahlah...tidakkah lelah kau berpura-pura baik dengan orang lain, dan menyebut dirimu seorang sahabat."
"tapi aku memang ingin jadi sahabatmu"
"dengarkan aku. Seorang sahabat tidak akan membuat sahabatnya menjadi seorang yang negatif dimata orang lain. Dan kau sudah membuat aku seperti itu." Wanita itu berkata dan mulai terisak
"lebih baik kau mengerti apa arti sahabat yang sesungguhnya daripada kau berkoar-koar menyebut dirimu seorang sahabat!" Kata wanita itu menutup pembicaraan, dan mengunci rapat pintu rumahnya agar si pengaku sahabat tidak datang kembali.

p.s: untuk kekecewaan 21 agustus

Aku menyebutnya angin

Dia terkadang berhembus perlahan
sangat nyaman...
Aku menikmati setiap hembusannya, yang mengenai wajahku, setiap helai rambutku
tetapi
terkadang pula dia berhembus dengan kencang
Meniup warna dingin yang tepat mengenai hatiku
dan menciptakan ruang kosong yang dengan leluasa kapanpun bisa dia datangi
Itulah mengapa aku selalu menganggapnya hanya sebatas angin
Tidak akan dapat pernah tersentuh...

Manekin

Aku memperhatikan wanita muda itu berdiri cukup lama di depan tokoku. Ya, toko kecil yang menjual pakaian murah yang mungkin hanya digunakan jika terpaksa. Awalnya aku tidak keberatan dengan kebisaan wanita muda itu, tetapi lama-lama aku sedikit penasaran apa yang sedang dia pikirkan ketika memperhatikan tokoku.
Seperti hari ini, dengan udara yang cukup terik, aku melihatnya berdiri diseberang jalan. Dan tidak seperti hari-hari biasanya, wanita itu mendekati tokoku.
" ada yang bisa saya bantu nona?" kataku menegurnya ketika dia berdiri tepat didepan etalase dengan manekin-manekin wanita
"mungkin saya akan bahagia jika menjadi salah satu manekin itu..." katanya dengan mata yang tetap terpaku kearah manekin
"maaf?" jujur saja aku sedikit bingung dengan kata-katanya
"ya, saya ingin menjadi salah satu dari mereka"
"mengapa anda ingin seperti itu?" aku yang kembali bertanya karena masih tidak dapat mengerti dengan pembicaraan ini
"saya lelah menjadi manusia normal, jika saya menjadi salah satu dari mereka. Saya tidak perlu menangis dan mengiba jika kesusahan, dan seolah selalu bahagia dengan senyuman"
"tapi ada satu kekurangannya nona..."
"apa?" dia menatapku
"mereka tidak punya perasaan, tidak seperti kita manusia normal"
"hahahaa... saya sudah tidak perduli dengan perasaan. Lihatlah mereka, mereka disukai oleh orang-orang jika menggunakan sesuatu yang indah, dan diremehkan jika menggunakan sesuatu yang buruk. Tetapi mereka masih dapat tetap tersenyum dan menerima semuanya karena mereka tidak punya perasaan untuk marah ataupun sedih. Saya ingin seperti mereka" Katanya tegas.

Ini Untuknya

Pria itu mengajakku untuk menjadi selingkuhannya. Suatu hari dengan wajah tololnya dia berkata
"maukah kita diam-diam mempunyai hubungan tanpa orang lain tau?"
"apa yang membuatmu berpikir demikian?"
"entahlah... aku rasa hanya kau yang dapat membuatku merasa nyaman dibandingkan wanitaku"
aku hanya tersenyum. Selalu itu yang diucapkan pria-pria jika merayu seorang wanita
"apakah senyuman itu artinya mau?" Tanyanya dengan antusias
Lagi-lagi aku tersenyum, hanya berpikir betapa bodohnya pria ini.
Dia kesenangan, bahkan menari-nari layaknya badut penghibur.
"Aku tidak mau" Kataku tegas dengan tetap berusaha tersenyum
"apa?!" nafasnya yang semula teratur semakin cepat seperti binatang yang ingin menangkap buruannya.
"aku tidak mau hanya menjadi wanita yang selalu bersembunyi dibayang-bayangmu. Aku tidak sudi, terutama untuk pria bermental sampah dan berotak binatang sepertimu"

Sepeda dan Angin

aku ingin bersepeda
ketika terbangun dari mimpi burukku
walaupun malam masih pekat
walaupun mereka bilang udaranya jahat
tetapi aku ingin menikmati hembusan angin yang meniup lembut wajahku dan menerbangkan helai-helai rambutku
mungkin juga mendatangkan mimpi indah
ketika aku kembali tidur nanti...

Sisi Lainnya

Aku menyulut rokok, dan menghembuskan asapnya perlahan-lahan. Beberapa wanita tua yeng melewatiku, sempat memandangku layaknya memandang wanita jalang. Aku tidak perduli dengan penilaian mereka, bukankah beberapa orang memang suka menghakimi orang lain walaupun tidak kenal. Ya, hal ini sama seperti seseorang yang telah aku enyahkan dari pikiranku tetapi menyisakan kekosongan.
Dia hanya menilai dari sisi liarku, telah berkali-kali aku datang untuknya dengan ketulusan. Tetapi tetap saja aku seperti kotoran baginya.
Aku bertahan untuk tetap membuka pikirannya dan mengubah cara pandangnya terhadapku
Sampai akhirnya, suatu hari dia berkata
"aku tidak ingin hidup bersama jalang"
Aku tidak memukul untuk ucapannya, tidak membalas dengan sumpah serapah tetapi hanya menatapnya cukup lama...
dan beranjak pergi

Kamis, 12 Agustus 2010

Berbicara Dengan Batu

"maaf sekali lagi aku datang, dengan membawa air mata ini" katanya ketika mendatangiku sore itu
"tidak apa, bukankah kita sahabat?" kataku meyakinkannya
Dia menatapku sambil tersenyum lemah.
"Aku benci dengan keadaan seperti ini" matanya menerawang
"keadaan yang seperti apa?"
"dia... aku benci dengannya"
"bukankah kau menyukainya" kataku sedikit bingung
"ya, semula aku memang menyukainya. Tapi perasaanku semakin lama semakin berubah. Sejak dia dapat membaca pola pikirku, sejak dia dapat dengan mudahnya mengetahui bahwa aku selalu membutuhkannya dan dapat dengan mudahnya pula dia datang dan pergi semaunya" Dia mulai terisak kembali
"tidakkah kau mencoba untuk berbicara dengannya?"
"dia tidak mau mendengar, dia tidak mau melihat, dia tidak mau berbicara. Yang dia mau hanya diam di pikirannya saja"

Ramadhan oh Ramadhan

Bulan Ramadhan telah datang...
Kerinduanku akan segera pulang pun semakin besar. Sudah dapat aku bayangkan bagaimana suasana bulan Ramadhan di kota yang telah lama aku tinggalkan, hanya untuk mencari penghasilan di kota besar.

Bagaimana ketika sahur, ketika matahari masih berselimutkan gelap tetapi tetap ramai dengan teriakan-teriakan halus anak kecil untuk membangunkan sahur. Dengan semangat mereka yang berkeliling melewati rumah ke rumah dengan tujuan akhir masjid. Semangat mereka menularkanku untuk sahur dalam keadaan ikhlas. Hal ini sangat terasa berbeda sekali di kota dimana aku berada sekarang, Aku diharuskan untuk terjaga sendiri jika ingin sahur, yang membuatku terkadang merasa enggan untuk melakukannya.
Berbeda pula ketika berbuka, suara mengaji sebagai awal sebelum suara adzan dikumandangkan untuk berbuka yang terdengar sampai kerumahku, membuat suasana semakin khusyuk. Dan dengan rasa kekeluargaan yang masih sangat kental, terkadang aku dan tetanggaku saling menukar makanan untuk berbuka.
Setelah itu, kami bersiap untuk melakukan Sholat Tarawih ke masjid. Setiap selesai dari rangkaian sholat, walaupun tidak saling mengenal tetapi kami tidak enggan untuk bersalaman dan tersenyum hangat.
Dan merupakan suatu kebiasaan, aku selalu duduk diteras rumahku memandang bulan dan bintang yang masih terlihat sangat jelas belum ditelan oleh cahaya lampu kota yang terang benderang seperti dikota ini. Dengan aku yang melihat keindahan semua ini, semakin membuatku bertambah bersyukur atas kebesaran tuhan dan telah membuatku mengenal kota ini dengan beribu-ribu kenangan.
Begitu rindunya aku dengan suasana kekeluargaan yang dapat diciptakan disana. Ditambah dengan keadaan yang masih begitu asri membuatku yakin tidak ada hal yang dapat membayar semua hal itu. Ya, aku akan segera pulang...

Selasa, 03 Agustus 2010

wuhuuuu

haaa... can't wait for 16 august 2010 :)

Bisikannya...

selalu kata-kata kematian yang dia bisikan untukku
dia bilang itu adalah hal terindah yang dilakukannya untukku
sekali lagi dia bisikkan " aku ingin mati,nady... "
aku menatap iba untuknya
beratus-ratus kali aku berusaha untuk membuatnya tetap hidup dan yakin bahwa aku selalu ada agar dia tidak sendiri
tetapi tampaknya dia terlanjur terpuruk dengan pikiran gelapnya...
dan aku bertahan

Rabu, 23 Juni 2010

Matematika Tumpul

Ko aku ngerasa ya, lama-lama ilmu hitung berhitungku semakin mengalami kemunduran..hahaha
Temanku juga makanya ngga pernah nanya hitung-hitungan ke aku, kalau misalnya mau beli sesuatu pake uang gede aku selalu kasih ketemanku buat hitungin kembaliannya. Malah parahnya temanku nyuru aku disekolahin lagi ke SD...haha
Oke mungkin ini dampaknya karena aku selalu benci dengan pelajaran matematika di sekolah dan benci statistik di kuliahan. Abis kayanya aku ngga cocok dengan ilmu yang berat-berat, aku lebih suka dengan ilmu yang menggunakan kreativitas (assikassik mencari pembenaran). Jadi kalau ada pelajaran macam itu, aku selalu merasa hidupku suram (lagi-lagi berlebihan). Sama sekali ngga semangat masuk kelasnya...hehehe
Tapi aku ngga terlalu perduli sii, maksudku kalau memang aku mengalami kekurangan di sisi ini, tapi aku selalu yakin mempunyai kelebihan di sisi lain :)
Jadi semangat aja kalau kita memang ngga bisa lebih dari orang lain, tapi kita bisa dianggap lebih juga ama orang lain.


Banci Atau Waria

"nad lo kaya banci deh"

Hahahahaha sumpah aku ketawa ngakak waktu dibilangin begitu dengan temanku. Dan dua-duanya cowo. Aku tau kenapa mereka bisa ngomong begitu, itu karena badanku yang ngga sebagus cewe-cewe lainnya. Aku termasuk cewe kurus sedangkan menurut mereka aku lebih mirip cowo. Tapi tolong deh aku ngga sekurus itu ko (apa cuama perasaanku ya). Tapi seperti yang berkali-kali aku bilang entah di keseharian atau ada tertulis di entri, aku nyaman dengan tubuhku yang sekarang. Kan yang penting sehat jasmani dan rohani (asikasik)
Bahkan kalau mau lihat sisi positifnya dengan badanku yang sekarang ini, aku selalu dikira muda beberapa tahun dengan kenyataanya (yang paling ekstrim si dikira 13 tahun).
Jadi waktu temenku bilang aku kaya banci, ya udah aku ketawa-ketawa aja. Mungkin beda ya dengan cowo yang kalau dibilangin banci bakalan marah, aku malah ko anehnya suka-suka aja tuh (apa ini kelainan atau apa y? hahahah)
Asal mungkin ngmngnya pas aku lagi sensitif aja kali ya, selebihnya aku anggap becanda aja.. :)


Aku dan Duniaku

Jangan pernah menghawatirkan aku
Jangan pernah mencoba memikirkanku
Biarkan aku sendiri yang melakukannya...
mereka menganggap aku keras kepala
menganggap aku tidak mau mengalah
menganggap aku mengasingkan diri
menganggap aku egois
tidak... ini bukan itu semua
ini hanya aku yang bertahan untuk terus di dalam duniaku

Kantor Pajak yang sesak

Beberapa hari yang lalu aku nemenin ibuku ke kantor pajak. Haaa!! padahal aku kesitu jam 10an gitu tapi sudah sangat amat sesak orang-orang. Jadi aku duduk di belakang dan ibuku di depan.
Tepat disebelah kiriku anak muda yang rambutnya emo-emo gimana gitu, dan disebalah kananku om-om yang pakaiannya rapi tapi wajahnya serem. Awalnya aku nyaman-nyaman aja duduk disitu, aku duduk diem aja. Sampai akhirnya om-om disebelahku nanya "no antrian brapa mba?" ARGH!!! Kalau ditanya sii ngga papa, tapi dengan kata terakhir MBA seolah-olah aku mba-mba bertampang tua :p
Aku sih ngejawab dengan singkat "oh nganterin ibu" sambil nunjuk ibuku. Sebenernya aku agak takut juga dengan om-om ini, dengan wajah senyum-senyum nanya gitu. Dan akhirnya aku diem lagi. Ngga berapa lama anak muda disebelahku yang gantian agak nyebelin. Dia nelpon temennya, dengan suara yang entah kenapa kenceng banget dia ngomong sama temennya "oh si erin(kalau aku ngga salah denger) cakep ngga? Gw ngga enak nii kenalan-kenalan gitu", oh ok aku sedikit terganggu dengan suaranya. Hening sebentar dia nelpon temennya lagi "eh serius si erin cakep ngga, kalau gw ngga jadikan. Ngga enak sama lo" iuwwwww... memang kenapa juga kalau si Erin ngga cakep. Kali ini aku ngga Cuma terganggu dengan suaranya tapi juga dengan isi pembicaraannya. Aku jadi mikir, ngga adil banget kalau orang mau berteman juga ngeliat dari fisiknya :( huh...
Akhirnya aku pindah duduk aja. Kali ini aku duduk ditengah-tengah bapak-bapak yang lagi ngobrol. Ah... ternyata aku menggangu pembicaraan kedua bapak itu. Duduk diantara bapak-bapak yang lagi ngobrol bener-bener ngrasa jadi pengganggu deh. Aku sok-sok’an aja ngga denegr omongan kedua bapak ini(yang padahal ngga mungkin banget ga kedengeran). Bapak-bapak ini ngomongin dari ukuran rumah dan bayar pajaknya, sampe ke isu-isu tentang kasus penggelapan pajak yang ada di pemerintahan sekarang, tentang kasus Gayus itu deh. Hahaha jujur aku ngerasa jadi kaya macem di doktrin kanan kiri. Padahal aku juga kurang suka ngomongin politik, tapi berkat duduk diantara bapak-bapak aku jadi sedikit dapet pengetahuan juga si.. :). Terimakasih bapak-bapak...
Aku malah bersyukur juga daripada duduk dibelakang, aku sama sekali ngga dapet masukan yang positif..hehehe

Pengaruh Blog dikehidupanku

Ternyata punya blog ini, sedikit banyak mendatangkan perubahan dalam hidupku. Termasuk ada orang sekelilingku yang semakin dekat denganku tetapi juga ada yang ngejauhin aku
Kalau yang semakin deket ya hanya orang-orang sekelilingku yang semakin ngerti aku bagaimana dan semakin ngerti juga kehidupanku. Kalau orang-orang yang ngejauhin aku rata-rata karena mereka ngga suka dengan cara pandangku dan lebih pentingnya mereka ngga bisa nerima aku dengan keadaan apa adanya.
Aku ngerasain ini perlahan-lahan. Terutama mereka yang ngejauhin aku, aku ngga benci sama sekali dengan mereka. Malah aku lega karena pada akhirnya mereka tau aku seperti apa.
Aku benci jadi orang yang berpura-pura senang pada saat sedih, berpura-pura terang pada saat suram.
Jadi lebih menyenangkan kalau memang aku apa adanya...
Dan aku lebih bisa bersikap terbuka dengan tulisan, walaupun dikebiasaanya juga bisa. Tapi terkadang tulisan lebih kaya makna

Senin, 21 Juni 2010

Sekumpulan kata-kata

aku muak dengan kata-kata cinta yang diucapkan dengan pria-pria itu
kata yang selalu di ulang-ulang dengan berbagai mimik muka yang tidak kalah menjijikannya
itulah mengapa mereka sering lelah berkata-kata denganku
aku hanya memandang semu ketika mereka melakukan hal itu
tanpa pernah merasa hal itu berkesan
tidak bisakah mereka menutup rapat semua kata yang akan dikeluarkan, dan biarkan sunyi lebih menang daripada sekumpulan kata-kata cinta
hal itu yang lebih membuatku dapat jatuh cinta...

Kembali Lagi

Aku bertemu muka lagi denganmu
hanya di dalam mimpi burukku siang itu
kau datang dan sekali lagi berhasil menghadirkan perih
aku mohon tolong tinggalkan aku
jangan pernah datang lagi
sudah cukup aku tidak menganggap bertemu denganmu suatu kesalahan
tolong biarkan aku
kembali hidup setelah kau pergi dengan meninggalkan suram

Selasa, 15 Juni 2010

Dia seorang yang munafik

Dia kembali lagi datang, setelah meninggalkan aku dengan kebohongan busuknya. Aku hampir tertawa terbahak-bahak ketika dia datang memakai topeng berwajah muram.
"untuk apa kau datang?" tanyaku
"untuk menjelaskan kebohonganku yang sempat aku katakan untukmu" katanya menjawab dengan suara yang dibuat-buat seakan sedih
"bukankah waktu itu kau berbohong mengatasnamakan tuhan?!" kataku masih dengan emosi yang tertahan
"aku tau...tapi aku mempunyai alasan dibalik itu" dia berkilah
"sudahlah... aku tidak mau mendengar semua alasanmu. Yang aku tahu kau menghianatiku dan tuhan"
Dia terdiam, tanpa berani menatapku.
Aku benci dengan kemunafikan, terutama kata-kata manis yang dia lontarkan untukku pada saat itu. Wajar saja saat ini aku meninggalkannya dengan wajah yang sangat riang. Aku cukup puas bahwa dia tau aku tidak semudah itu mempercayai pelaku kemunafikan.

Minggu, 13 Juni 2010

Entri Mencoba Bercerita

Ada yang mengira kalau mencoba bercerita itu semuanya tentang aku. Sebenarnya entri mencoba bercerita itu ngga selalu tentang aku, yah walaupun ada tentang pengalaman pribadiku juga. Jadi maksud mencoba bercerita itu, aku menceritakan pengalamanku atau orang lain dalam sudut pandang orang lain yang sama sekali asing dari kehidupanku. Mencoba bercerita itu dimaksudkan untuk membagi pengalaman seseorang yang menceritakannya buat kita. Dengan contohnya entri mencoba bercerita yang “Kayuhannnya” ini menceritakan tentang pengalaman seseorang yang selalu melihat seorang gadis dengan sepedanya yang sebenarnya belum dia kenal.
Aku juga awalnya membuat entri ini berharap yang membaca bisa ikut merasakan apa yang ada didalam cerita, pengalaman hidup seseorang yang bisa dijadikan pelajaran hidup. :)

Stasiun

Aku melihatnya di stasiun setiap pagi.
Ketika aku hendak pergi mencari nafkah dengan menggunakan kereta, aku melihatnya duduk di pojok stasiun. Diam dan terus memandangi kereta yang datang dan pergi, tampaknya tanpa niat untuk meninggalkan tempat itu.
Selama hampir 3 tahun aku melihatnya melakukan rutinitas bisu itu. Aku yang semula menganggapnya itu aneh, sekarang mulai terbiasa.
Wanita itu selalu mengenakan pakaian bewarna coklat, pakaian yang sama seperti kemarin-kemarin tetapi masih adlm kondisi yang baik, hanya warnanya saja yang semakin memudar.
Sampai akhirnya pagi itu dia tidak ada, sisi pojok stasiun tetap kosong. Karena rasa penasaranku, aku bertanya dengan salah seorang pengangkut barang
“dik tahukah kamu siapa wanita yang sering berdiri disana?”
“yang mana?” dia terlihat bingung
“yang sering berdiri di sisi pojok stasiun”
“oh. Saya juga kurang tahu tentang wanita itu kak. Tapi beberapa orang mengatakan bahwa wanita itu sedang menunggu suaminya”
“memang kemana suaminya? ”
“tidak ada yang tahu, tapi wanita itu pernah mengaku bahwa suaminya akan segera menjemputnya”.
Aku yang terkadang ingkar janji, baru mengerti bahwa wanita itu memegang teguh suatu janji. Seseorang yang sangat keras aku pikir. Walaupun dia tidak tahu kapan suaminya akan kembali datang menjemputnya.
Aku pun semakin yakin bahwa bagi sebagian orang janji adalah hal mutlak yang mesti ditepati. Dan janji dapat dianggap suatu hal yang berharga bagi diri sendiri maupun orang lain.

Hey it’s the first time :)

Aku ngga terlalu suka dengan makanan yang manis-manis, dan aku ngga terlalu suka bersikap manis ke orang lain jadi aku lebih suka bersikap apa adanya kalau aku seneng ya seneng kalau aku bete ya bete.
Tapi baru sekali ini ya aku melakukan hal yang sangat amat (aku rasa) manis, yaitu dengan membuatkan seseorang handmade yang aku buat untuk dia.
Yeah..rasanya agak aneh juga awalnya kalau dipikir-pikir ko bisa aku melakukan hal yang selama ini aku sendiri anggap wah ngga mungkin aku lakuin. Dan mungkin bagi orang-orang yang kenal sama aku juga aneh..hehe
Aku buatin dia, sebingkai foto-foto hitam putih waktu aku ama dia rame-rame sama teman-teman jalan-jalan. Ditambah aku buat orang-orangan dari kain flanel, aku sama dia. Dan testimoni kecil-kecil tentang kebaikan dia sama aku.
Awalnya aku kira itu norak, ternyata pas dia liat. Kata dia keren ko, dan mama papanya juga ketawa-ketawa liatnya. Wah aku jadi bangga juga dengan hasil karyaku..haha :p
Jadi jangan suru orang lain untuk ngerti sifat dan sikap kita, karena kadang kita sendiri ngga akan ngerti sama sifat dan sikap kita. Ya kan...

Tau

Aku tau
Terkadang rasa yang kita miliki tidak akan sama dengan orang lain
Aku tau
Terkadang rasa sakit di acuhkan lebih sakit daripada di sepelekan
Dan aku juga tau pasti
Mengikhlasakan perasaan yang berbalas maupun tidak lebih indah daripada apapun

Kasian :s

Udah beberapa minggu yang lalu ada temanku sebut saja mr.D yang kena musibah, waktu latihan SRT  dari lantai 6 jatuh kelantai 1. Ya ampun aku yang lagi duduk-duduk diseberangnya, bener-bener shock ! Karena sebelumnya dia sempet bantuin aku turun pakai tali, aduuh ko bisa begitu. Kejadiannya bener-bener cepet.
Dan jujur aja aku sempet nangis karena takut dia kenapa-napa. Untungnya langsung buru-buru dibawa kerumah sakit, tapi ada kejadian yang bikin aku kesel. Masa udah temanku harus buru-buru di scan, biar cepet ketawan apa yang bermasalah. Tapi rumah sakit itu malah sangat amat lambat penanganannya. PARAH ya !!!. Ternyata dia kena geger otak medium, aku tau itu berbahaya, tapi aku cukup bersyukur dia ngga kenapa-napa. Dalam artian aku harus tetap yakin dia sembuh, apalagi semua teman-temannya bener-bener solid juga.
Dan malamnya setelah kejadian itu, mungkin karena pegaruh shock, aku jadi ngga bisa tidur. Kebayang-bayang dia jatuhnya, bunyinya, dan kawatir kondisinya.
Ooo ya aku waktu itu sempat nginep juga dirumah sakit, aku sedih waktu ngeliat mama dan tantenya nangis, maksudnya kalau aku diposisisi mr.D pasti sangat amat membuat keluargaku khawatir dan sedih. Apalagi mr.D sampai dirawat di ICU. Tapi keyakinanku dia bisa sembuh karena setahuku dia orangnya kuat, waktu aku di Baduy dia salah satu orang yang ngebantu aku. :)
Untuk sekarang sii, kondisinya mulai membaik, pas aku jenguk di ICU pas aku tanya “D denger suara nadya ga?”
Dia ngangguk tanda denger, tapi aku juga ngga tau pasti. Karena dia dikasih obat bius dan penghilang rasa sakit gitu.
Semoga aja dia cepet sembuh, kuliah lagi, bantuin aku latihan lagi. Dan alhamdullilah dia sekarang udah sembuh...

M O G O K

Tepat hari sabtu 12 Juni 2010 jam 05.00 sore di sekitar kawasan Cawang, motorku mogok gara-gara keujanan. Sumpah ya, aku lagi bawa motor sendiri dan karena aku orangnya gampang panik. Jadi aku coba nyalain motor itu selama setengah jam ngga mau hidup juga, aku nangis di pinggir jalan (walaupun ngga kenceng-kenceng). Aku juga sempet sms temenku sii gabon, nanya-nanya kalau mogok apa yang mesti dibongkar (berlagak tau mesin gitu, hehe), tapi karena lewat sms aja gabon juga ngga bisa ngejelasin, dan dia bilang kalau di jelasin juga belum tentu aku bisa. Dia suru aku minta tolong sama teman terdekat situ, aku jadi inget ada juga mantanku yang tinggalnya deket situ, tapii kaannnn aku ga mau :p. Dan yang aku sebel itu ada orang yang tau motorku mogok tapi mereka cuma ngeliatin aja, dan polisi yang KATANYA suka membantu itu juga Cuma ngeliatin aja. NICE !!! ‘mengayomi masyarakat’ yeah it’s just motto..ha ha.
Terpaksa karena lama nunggu motor ngga kunjung hidup, aku ngebawa motor jalan agak jauh. Masalahnya ngga papa deh agak jauh kalau baanku kuat, tapi aku ngerasa baanku ini letoy banget, bawa motor jadi oleng-oleng gitu. Huh memalukan :p
Akhirnya aku menemukan bengkel pinggir jalan, alhamdullilah bapaknya baik banget mau benerin motorku sampai hidup dengan bekal goceng aja. Jadi yah sebenarnya kalau kita bisa berpikir positif dengan motor mogokku (yang udah berkali-kali mogok) kita bisa menjadi sumber pendapatan orang lain. OK, aku ikhlas koo...
Tapi yang aku sebel itu motorku itu kayanya sudah uzur deh, sering mogok, lampu rem ngga nyala, lampu mesin juga mati, lampu gigi mati, dan kalau dalam keadaan panik rasanya mungkin kalau manusia pengen aku bunuh terus buang ke kali malang.hahahah pikiran yang berlebihan memang...

Suara

jika kamu dapat mendengar suaraku saat ini
tolong kamu mengerti setiap arti kalimat yang aku katakan
aku menunggumu
meskipun wajahmu masih terlihat gamang
meskipun pikiranmu entah kemana
aku menunggumu sama seperti saat kita pertama kali janji untuk bertemu
walaupun kamu menyuruhku untuk berhenti menemuimu pada saat ini
tetapi aku tetap berkeras hati untuk tetap menunggumu dan akan menemuimu
aku tahu suara hujan di luar lebih nyaring daripada suaraku ini
tetapi tahukah kamu bahwa perasaanku tidak akan kalah dengan suara nyaring hujan yang selalu ingin di kenang

Aku Juga Capek

Karena setiap hari aku bawa motor dari kampus yang ada dijakarta dan pulang kerumah yang ada di bekasi, kadang teman-temanku suka bilang aku hebat. Tapi ada juga yang menganggap aku sedikit bodoh, karena kenapa aku ngga ngekost aja.
Sebenarnya aku juga capek setiap hari kaya begitu, belom lagi kalau keadaan badan lagi ngga fit. Haduhhh.. pegel banget bawaanya diatas motor. Belom lagi kalau macet, PARAH deh bisa sampai 2 jam gitu.
Dan bahayanya kalau misalnya lagi hujan, karena mataku sudah minus jadi kalau malam hari kurang bisa ngeliat jelas walaupun sudah pakai kacamata. Kaya yang belom lama ini aku alamin. Kan aku pulang kuliah jam 7an gitu ya. Dan keadaannya hujan gitu, karena aku bawa motor agak kencang dan ban depan motorku sudah botak, pas ada orang yang berhenti mendadak, otomatis aku jadi ikutan jatuh, dan tau apa...kepalaku udah masuk ke kolong bis. Alhamdullilah ngga kenapa-napa karena bisnya buru-buru berhenti. Dan ngga ada luka-luka, Cuma memar di pinggang sebelah kiri, dengan tangan kiri yang keseleo dan bengkak.
Jadi yaa aku selalu hati-hati bawa motor, palagi kalau sudah agak ngantuk. Kalau ngga minum banyak-banyak yang cukup ampuh ngilangin ngantuk atau nyanyi kenceng-kenceng. Malu ngga malu kan ngga ketawan gara-gara pakai masker dan helm..hehe
Jadi kalau ada teman yang bilang keren, tapi itu juga dengan resiko yang cukup besar. Kalau ngga hati-hati bawa motor di ibukota, wah bisa bahaya. Apalagi udah masuk daerah bekasi, orang-orang bawa motor udah kaya orang ngejar gajian, pada ngebut semua

Gaul ga Gaul

Pergaulan sekarang ini sudah banyak macemnya aja ya. Ada klasifikasi gaul,kegaulan sedang, sampai gaul banget. Aku sendiri ngerasa kalau aku ngga masuk 3 klasifikasi pergaulan zaman modern kaya begitu. Bukannya aku merasa minder, tapi aku memang suka ngga nyaman bergaul atau yah bahasanya berteman dengan teman yang selalu mau up to date dalam segi apapun. Sebenernya ada segi positif dan negatifnya juga sii, tapi ini berdasarkan pengalamanku ya, kemarin aku sempet berteman dengan seseorang yang mencoba untuk jadi anak gaul dengan cara ngikutin main-main ketempat yang ngga dia sendiri ngga nyaman sebenernya, dan dari segi pakaian dia selalu ngikutin mode terbaru padahal beberapa dari mode itu ngga terlalu cocok sama dia.
Dan lama-lama dia jadi orang yang asing buat aku, sampai akhirnya ngga deket sama sekali walaupun masih tegur-teguran kalau ketemu.
Nah dari situ aku lebih suka berteman dengan seseorang yang ngebuat aku nyaman daripada memaksakan diri berteman dengan orang yang ngga bisa jadi dirinya sendiri. Aku ngga anti juga, tapi lebih baik kita lebih jadi diri sendiri kan.
Jadi aku mah beterman ngga mesti dengan anak yang super duper gaul. Bukan aku banget deh :p

Sabtu, 12 Juni 2010

Kamis, 03 Juni 2010

Rasa Sayang Itu Sakit

Aku mendengar percakapan dua wanita, ketika aku sedang menunggu giliran untuk mengambil wesel kiriman dari orang tuaku di kampung.
“mengapa kamu lebih memilih aku daripada pria yang mau menikahimu?” tanya wanita yang bermbut pendek kepada wanita berambut panjang
“entahlah… aku merasa kamu lebih baik mendampingiku dari pada pria itu” jawab gadis berambut panjang
“Apa kamu yakin, ingin memberitahu keluargamu bahwa kamu membatalkan pernikahanmu demi aku seorang wanita bermental pria?”
“ya, aku yakin. Kamu sendiri mengapa lebih memilih aku dan kehidupan yang abnormal ini daripada menyayangi seorang pria normal?”
“ayahku seorang pengecut, yang menyebabkan adik lelakiku mengikuti keburukannya. Mereka semua mengecewakan ibuku. Oleh karena itu aku lebih memilih menyayangi wanita”
“pernahkah kamu mencoba untuk menyayangi pria normal?”
“tidak, aku tidak mau kecewa. Seperti yang aku tau rasa sayang itu sakit…”

Kamis, 27 Mei 2010

Kata-kata Ibu

Cafe ini memang remang-remang dan aku pun sengaja memilih duduk disudut yang tidak banyak pengunjung lainnya. Dari sini aku dapat mengamati sekelilingku dengan leluasa. Kebanyakan pengunjung disini memiliki satu persamaan, yaitu mereka semua berwajah muram.
Sampai aku melihat seseorang wanita, dia terlihat berbeda, yang masih dapat tertawa dengan lepas.
Tidak berapa lama dia mendatangiku dan bertanya
“bolehkah aku duduk disini?”
Aku mengiyakan karena aku sendiri tidak keberatan untuk ditemani
“aku bosan dengan mereka” katanya tiba-tiba
Tatapan bingungku untuknya, membuat dia menjelaskan arah pembicaraannya tadi.
“iya, aku bosan dengan orang-orang itu” sambil dia menunjuk kerumunan orang yang tadi ditinggalkannya
“bukankah tadi kau tertawa bersama mereka?”
“aku bosan dengan tingkah pola mereka. Mereka tidak kunjung melepaskan topeng yang sedang mereka kenakan”
“mengapa kau bisa berkata seperti itu?”
“aku seorang wanita penghibur. Telah banyak menemui berbagai macam orang, jadi aku dapat dengan mudahnya mengetahui seperti apa mereka sebenarnya”
Hening... aku merasa canggung, sedangkan dia menghirup perlahan rokok yang dihisapnya.
“tahukah kau sejak kapan aku menjadi wanita penghibur?”
Aku menggelengkan kepalaku
“sejak ibuku berkata, jualah harga dirimu nak”
Dia menghembuskan asap rokoknya, dan berlalu pergi.
***
Aku duduk disisi ibuku yang sedang sakit, dengan air mata yang tidak dapat kutahan.
“mengapa kau menangis nak?” ibu bertanya ketika melihat wajahku dan air mataku
“tidak bu, aku hanya teringat kata-kata yang sering ibu ucapkan untukku, bahwa jagalah terus harga diriku”

Gadis dengan Egonya

Ketika siang itu, aku duduk di bawah pohon yang teduh menghadap ke arah sekumpulan anak-anak kecil bermain. Tiba-tiba ada seorang gadis tanggung yang mendatangi aku dan bertanya

“kak, pernahkah kau berdebar-debar ketika melihat seorang pria?”


Jujur saja aku yang tidak mengenalnya merasa terkejut dengan pertanyaannya


”berapa umurmu dik?”


”15 tahun”


”ya aku pernah merasakannya, mengapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu ?”


”tidak... aku hanya ingin tahu”


Gadis itu bercerita bahwa dia tiba-tiba merasa berdebar-debar ketika melihat seorang pria, hanya sebatas itu. Dia tidak berani untuk mendekati pria itu, entah karena dia gadis yang pemalu atau gadis yang memiliki ego yang tinggi.


”Setiap aku melihatnya, aku seperti orang bodoh” begitu katanya menutup pembicaraan kami.


Karena waktu telah sore kami kembali pulang kerumah masing-masing.


Keesokan harinya ketika aku kembali bertemu dengannya, dan kali ini wajahnya terlihat lebih gembira.


”kak, pernahkah kau berhenti berdebar ketika melihat pria kemarin yang membuatmu berdebar?”


Aku mengangguk, dan dia bersorak sorai


”aku berhasil mengeyahkan perasaan berdebarku kak, karena pria itu berpura-pura tidak tahu perasaanku”

Ya, aku tau dia seorang gadis yang ber’ego tinggi

Senin, 17 Mei 2010

Semangat LagiLagi dan Lagi

Pertama-tama terimakasih untuk temanku yang visit blogku, adam yang bilang blogku nice, dengan devi yang suka dengan blog ini, terus oyien teman masa SMA yang bilang kangen aku gara-gara baca blog ini (miss u so mush dear), dan LUDHY (sesuai requestnya nama dengan huruf besar semua) yang ngga bosan baca blog ini dan selalu suka dengan penggunaan kata-kata yang aku pakai, dan suka dengan filosofi cara menulis aku. Makasih Lud semoga jikalau berjodoh dengan kaka saya anda bisa menjadi ipar di masa depan..hahha
Pokoknya makasi sama semua yang baca, visit, dan ada juga yang bersedia ngfollow. Tanpa kalian aku ngga ada semangat nulis dan berkarya...asikkk... kaya omongan orang terkenal aja...haha
O ya aku bikin blog ini juga dengan niat yang baik, salah satunya aku pengen teman-teman deketku yang jauh di Samarinda bisa tau kegiatanku disini, bukannya berniat pamer. Tapi sesuai janjiku waktu hari terakhir di sekolah (jadi inget dan sedih lagi) dengan nangis-nangisan aku janji dengan teman-temanku kalau aku bakalan tetap keep contact dengan mereka, nah karena aku ngga mungkin cerita semua kegiatanku disini dengan mereka jadi aku tulis di blog dan berharap mereka baca, jadi kalau suatu hari aku mau share masalah mereka bisa dengan nyambung share sama aku :)
Dan kalaupun aku ngga sempet selalu keep contact dengan mereka, mereka bisa dengan paham aku ada hal yang berhalangan. Dan juga aku kadang suka keberatan dengan pernyataan temanku yang bilang “nadya sih enak pindah kejakarta, jadi anak gaul” padahal pemikiran seperti itu salah banget, kan ada beberapa entriku yang aku kesulitan dengan cara kehidupan disini, aku pengen mereka tau kalau aku hidup disini itu malah ngerasa kesepian di tengah keramaian, malah ngerasa suram. It’s fact !!! kalau memang mereka mau hidup disini, aku sangat amat bersedia tukeran deh. Biar aku tinggal di kota kecil daripada dikota besar yang ngebuat kehidupanku ngga nyaman.
Kalaupun ada beberapa entri yang sedikit “miring” kaya ‘Aparat ngga BERETIKA’ aku ngga bermaksud memojokan pihak itu tapi aku pengen share aja disetiap kejadian pasti ada pelajaran. Tapi ada aja yang emosi bacanya, kaya salah satu temanku sms aku dengan bilang “o ya nad polisi yang di blog itu pengen gue tampol dah”. Aku sih ketawa aja bacanya, aku ngga bermaksud menghasut orang lain. Tapi kalau memang seperti itu berarti mereka yang ngebaca bisa ikut ngerasain bagaimana kejadian-kejadian yang ada dihidupku.
Yah aku berharap yang ngebaca ngga akan bosan-bosan baca blogku. Ayo-ayo visit terus..hehe

Minggu, 16 Mei 2010

Kayuhannya

Sepeda itu tetap dibiarkan dalam posisinya seperti hari-hari kemarin ketika aku melewati rumah itu. Ya, disana tinggal seorang gadis muda. Tinggal sendiri, dengan dunianya. Bagiku dan orang sekitarnya, gadis itu cukup menarik dengan semangatnya yang terlihat jelas. Tetapi entah mengapa akhir-akhir ini aku tidak melihatnya keluar dari dunianya, dia semakin terpuruk dengan kehidupannya sendiri.
Semula aku pernah melihatnya mengkayuh dengan kencangnya sepeda dari tempat ketempat, ketika ada kesempatan aku sempat bertanya dengannya
“mengapa kau kayuh secepat itu sepedamu?”
“aku sedang mengejar harapanku”
Jawaban singkat yang sempat membuatku iri, dia seorang gadis muda yang gigih dengan pengejarannya, sedangkan aku hanya menatap diam harapanku sampai harapanku menjauh.
Hari ini pun aku sempat terkejut ketika melihat gadis itu keluar dari dunianya dengan penampilan yang sedikit berantakan dan tidak terurus, tiba-tiba tanpa aku bertanya dia berkata dengan suara sedikit serak karena terlalu banyak menangis
“aku kehilangan harapan itu”
Entah mengapa aku juga merasakan kesedihan gadis itu, dan dia kembali masuk dengan sempat melempar senyumannya yang tetap hangat tetapi dengan wajah yang muram.
Berhari-hari aku tidak melewati rumah itu sampai akhirnya aku melihatnya kembali mengkayuh sepeda itu tetapi dengan perlahan-lahan.
Aku kembali bertanya
“mengapa sekarang kau kayuh dengan perlahan?”
Dengan senyuman dan wajah yang berbinar dia menjawab

“aku ingin mengejar harapan baruku dengan perlahan, karena aku takut mengecewakan diriku sendiri jika hasilnya tidak seindah seperti kemarin”