Rabu, 26 Desember 2012

Abu Hampir Pecah

Bingung...
Pasti terlintas ketika melihat penggambaran ini.
Berikan aku satu dua pertanyaan saja, maka akan aku jawab secara panjang lebar.

Memang bukan rasa yang biasa untuknya, aku tidak akan repot-repot duduk berlama-lama disebelahnya.
Bernapas satu ruang dengannya.
Menghabiskan waktu dengan gelagatnya.

Indah...
Tetapi itu juga yang menyayat pelan-pelan.
Menggoda manis, ketika terjaga.
Mengikis tajam ketika tertidur.

Jangan berpikir buruk tentangnya!
Dia bukan pria yang pernah meniduriku.
Dia bukan pria dengan sejuta kata manis memuakan.
Dia juga bukan pria dengan kejutan beralas busuk.
Dia hanya pria kaku dengan rambut yang dikibarkan angin.

Dia berpuitis dengan caranya yang abu...

Kamis, 20 Desember 2012

Distorsi Persepsi Waktu

Aku ingin rasanya menulis surat yang ditujukan kepadanya pagi ini.

Semua berawal ketika rasa ingin tahuku yang besar untuk mengintip apa kabarnya hari ini.

Sialan!

Seperti layaknya anak-anak remaja melabeli dirinya gaul, aku menyebut diriku galau.
Yah tidak perduli rasa macam apa itu, aku hanya ingin ada pengakuan kata.
Melihat, memandang dan bahasa lainnya yang mendeskripsikan visual, dia tidak berubah.
Seperti terdistorsi persepsi waktu.