Kamis, 20 Desember 2012

Distorsi Persepsi Waktu

Aku ingin rasanya menulis surat yang ditujukan kepadanya pagi ini.

Semua berawal ketika rasa ingin tahuku yang besar untuk mengintip apa kabarnya hari ini.

Sialan!

Seperti layaknya anak-anak remaja melabeli dirinya gaul, aku menyebut diriku galau.
Yah tidak perduli rasa macam apa itu, aku hanya ingin ada pengakuan kata.
Melihat, memandang dan bahasa lainnya yang mendeskripsikan visual, dia tidak berubah.
Seperti terdistorsi persepsi waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar