Jumat, 20 April 2012

Penggitar Semu

Aku melihat suatu acara musik. Ada salah satu kelompok yang sedang bermain musik dengan wanita pada vokalnya.
Tetapi bukan wanita itu yang menjadi perhatianku, melainkan pria yang bermain gitar. Dia terlihat memainkan gitar dengan tatapan kosong, tetapi alunan yang keluar dari gitarnya terdengar manis.
Aku merasa nanar mendengarnya, tetapi ini tidak mendayu murahan.
Dia tidak bergeming ketika mendengar sorak sorai penonton, masih menyelami setiap petikannya.
"dia sedang satu dengan alunan irama rupanya"

p.s: Malaikat tanpa kepala

Minggu, 15 April 2012

Limbung

Sudah hampir 1 tahun aku menikah dengannya, tetapi masih saja aku belum sepenuhnya bisa mencintai suamiku. Pertemuan dengannya secara tidak sengaja yang mendekatkan kami.

Aku ingin jujur, aku memang tidak pernah mencintainya dari awal. Aku mencintai bapaknya. Siapapun akan kaget mendengar pernyataanku ini.

Bapaknya masih terlihat gagah walaupun sudah berumur setengah abad, memakai kacamata dan berwajah simpatik. Entah, sudah berapa lama aku menyukai bapaknya.

Sampai akhirnya aku dapat bertemu muka waktu malam itu. Seperti biasa bapak terlihat menarik, aku semakin menyukainya. Dan aku mencari kesempatan untuk berbicara dengan bapak, aku menikmati setiap menit yang kita lewati. Tetapi sayangnya, dia datang. Dia pria yang menjadi suamiku, datang mengaburkan setiap waktu yang aku usahakan untuk bapak.

Perasaanku campur aduk ketika bapak datang kepadaku menyampaikan niatnya untuk menjadikan aku menantu. Ingin rasanya aku berteriak, "aku menyukaimu pak, bukan anakmu". Aku menyanggupinya, aku berpikir agar bisa terus dekat pula dengan bapak, malam itu aku menangis sekeras-kerasnya. Keluargaku merasa heran, bukankah seharusnya aku bahagia.

Setiap harinya rasa cintaku semakin besar dengan bapak, bukan rasa cinta antara anak dan orangtua. tetapi rasa cinta untuk seorang pria. Aku berusaha untuk menutupi itu dengan berpura-pura sayang dengan suamiku. Aku selalu senang ketika dimana ada acara berkumpulnya keluarga. Suamiku bersyukur karena dia mengira aku bisa menyayangi bapaknya sama dengan menyayangi dirinya.

Malam ini sungguh kejadian yang tidak dapat diduga. Ketika aku datang mengunjungi bapak, rumah terasa sangat sepi. Ibu mertuaku sudah lama meninggal, sehingga bapak hanya tinggal dengan pembantu rumah tangga dan tukang kebun.

Aku melihat bapak duduk di teras belakang rumah. Duduk meminum kopinya. Dia tersenyum ketika melihatku. Kami berbicara banyak hal, sampai akhirnya dia menanyakan tentang keturunan. Aku berusaha menahan tangisku, aku ingin menyampaikan rasaku yang sudah lama aku rasakan.

Bapak diam, ini sangat aneh. Aku tidak sengaja menyampaikan perasaanku barusan. "Saya juga menyukaimu" katanya pelan tanpa menatap mataku. Tangisku langsung mendera begitu saja.

 ***

Sentuhan lembut bibir bapak masih terasa nyata, padahal kejadian itu sudah beberapa tahun berlalu. Aku menyimpannya begitu rapat.
Sekarang bapak sudah terbujur kaku didepanku, sebenarnya aku ingin pergi menyendiri. Aku terlalu perih melihatnya. Tetapi aku diharuskan melakukan peran sebagai istri yang baik, berusaha menguatkan suamiku yang bersedih ditinggal bapaknya.

Aku orang yang terakhir ingin pergi beranjak dari sisi pembaringan terakhirnya. Aku ingin menaburkan bunga yang sangat harum dan membisikan "Aku Masih Mencintaimu Pak".

p.s: Karisma Pria tua itu "M.N"

Jumat, 13 April 2012

Malaikat Untukku

"KEPARAT!!! sudah 2 malam kau tidak membayarku"
Aku mendengar ibuku berteriak tepat disebelah kamarku, dan hal ini sudah biasa bagiku.
Rumah sewaan yang tidak besar terbuat dari kayu, membuatku gampang mendengar bunyi sekecil apapun.
Ibuku tunasusila, bukan rasa bangga aku mengatakannya. Tetapi bukan pula rasa benci ketika aku mengatakannya.

Setiap malam aku mendengar lenguhan-lenguhan ibu bersama entah pria mana yang tidur bersamanya. Aku tidak merasakan sesuatu yang menjijikan, tetapi aku merasakan setiap lenguhan itu merupakan tangis ibuku yang tersamar. Bagi kau semua, ibuku bagaikan jalang yang kotor dan patut dihina. Bagiku ibuku merupakan malaikatku.

"biarkan saja orang mengatai ibu apa atau memperlakukan ibu seperti binatang. Mereka tidak tau apapun, mereka buta dengan khayalan hidup sempurna" kata ibuku suatu hari ketika aku menangis karena ibuku baru saja di hina.

Ibuku terpaksa bekerja seperti itu, asal kalian tau. Bukan karena keinginannya untuk bersetubuh terlalu besar. Bapak yang merupakan tukang ojek telah meninggalkan kami, alasannya mau mencari kerja didaerah lain. Klise, lalu dia hilang seterusnya tidak kembali. Jika kau bertanya, bencikah aku dengan bapak. Entahlah... yang jelas dia membuat ibuku menjadi hina di masyarakat.

Dibalik itu semua, ibuku tetap seseorang yang lembut, dan sangat melindungiku. Masih aku ingat dengan jelas, ketika ibu mengantar jemput aku bersekolah. Menggendongku jika kelelahan, membelikan minuman dingin ketika aku kehausan. Bahkan menampar seorang pria ketika mengatakan memilih aku untuk ditidurnya, lalu ibuku mengusir jauh-jauh.
"Akan kubunuh kau jika mendekati anakku" kata-katanya terdengar manis sekali.

Pernah suatu hari aku bertanya,
"masikah ibu mencintai bapak?"
Ibu tidak menjawab pertanyaanku dengan lisan, tetapi dengan air mata.

p.s: Melalui waktu

Selasa, 10 April 2012

Let Me Erase You

"Lupakan aku segera"

Entah sudah berapa kali kau mengatakan itu kepadaku. Disetiap sela percakapan kita. Dan berkali-kali juga aku berkata kepadamu.
"Biarkan hatiku menghapusmu perlahan, ini tidak bisa dipaksakan"
Tidak sedikit yang menganggapku bodoh, tetapi aku memang seperti yang mereka tidak ketahui. Aku orang yang keras dengan perasaan dihatiku. Hanya kau yang mengerti itu, dan itu sebabnya aku tidak berharap yang lain untuk mengerti.

Percakapan kita biasanya memang seputar keseharian, kita yang berada dikota berbeda. Aku memang menikmati setiap percakapan kita, terutama jika kau menyelipkan candaan mengenai sifatku yang belum berubah. Tanpa kau bisa lihat, aku tersenyum gembira disini.

Tetapi beberapa aku dan dia beradu argumen yang berujung kesal. Seperti biasa, dia selalu berkata bahwa kita masa lalu yang harus menemukan masa depan.Tidakkah dia mengerti, masa lalu dapat menjadi masa depan jika kita menginginkannya.

Dia memang tidak tahu, setiap dia berkata seperti itu. Perasaan hatiku sedih, saat ini aku tidak memaksanya untuk menjadi seseorang disampingku lagi. Kita hanya bertemankan, hanya itu. Aku senang.

Hatiku berkeras tetap menyediakan ruang untuk dia, dia untuk mengisinya kembali jika suatu hari kami bertemu. Tetapi jika suatu hari kami memang tidak pernah bertemu lagi, ruang itu akan tetap menyisa walaupun mungkin menjadi ruang kecil yang kusimpan rapat.

Biarkan kita menikmati percakapan yang mengalir, biarkan hati kita menuju kemana, biarkan hari kita berbeda tanpa harus memaksa hilangkan rasa.

p.s: Ruang untuknya, 'P'

Minggu, 08 April 2012

Intermezzo SD

Aku sekolah dasar di daerah yang waktu itu belum semaju sekarang, Samarinda. Ngga berarti terasing juga sih.

Waktu zaman aku SD itu fase kehidupan sekolah yang ngga terlalu banyak kesannya. CUma memang ada yang bikin lucu kalau sekarang inget lagi :D

Fase lucu, sedih, dan biasa aja yang selalu diinget :
1. Dulu di SDku suka aneh, masa stiap pagi suka ada "pup" ditengah-tengah lapangan upacara. Ngga tau siapa yang sampe ngga tahan dan "pup" di situ.

2. Pernah sok-sokan bikin geng, cuma diajak sma geng saingan buat gabung. Jadi bingung, akhirnya malah ngga masuk kemana-mana. Haahaha

3. Pertama kalinya suka banget sama cowo ^^. Pas kelas 4, dan kaka kelas itu beda 1 tahun inisial namanya G. He's so handsome, with bright smile. hahaha

4.

5. Ada desas-desus yang bilang di kelas paling pojok, ada lukisan pahlawan yang matanya bisa bergerak terus bau melati

6. Becandain satpam dengan manggil Mr. Black gara-gara bapak itu berkulit gelap, hehehe. Sampai sekarang aku ngga tau nama asli bapak itu.

7. Bangga banget ikut drumband, ikut parade keliling kota Samarinda bawa-bawa alat musik senar dengan wajah full make up. _ _'

8. Pas perpisahan, sedih banget ngga bisa ikut paduan suara karena dateng telat.

Ok itu beberapa fase yang masih aku inget. Semoga semua temen-temenku masih inget, sehat dan reuni nanti :D

Hi :)


Haaaa... sudah lama ngga update.

Semoga semua masih suka ya dengan cerita yang ada di blogku :D