Jumat, 23 April 2010

Malam ini

Tepat malam ini tanggal 22 April, aku merasakan kesuraman yang sangat amat. Tidak ada sesuatu yang indah yang bisa aku lakukan untuk dia atau siapapun. Bukan berarti aku tidak berusaha, sedari pagi hingga sore aku telah sangat amat berusaha yang berujung kesia-siaan.
Hingga akhirnya malam ini aku masih menunggu suatu perubahan, ternyata memang tidak akan pernah berubah.
Aku akhirnya memutuskan bersepeda sekencang-kencangnya, berharap dapat menerbangkan semua gelisah, dan semua pengharapan.
Kencang..kencang dan semakin kencang... hingga rambutku terurai liar.
kencang..kencang dan semakin kencang... hingga air mataku deras mengalir
kembali tenang... pelan dan semakin pelan aku kayuh sepedaku
Kembali pulang, kembali ke kamarku dan kembali tidur.

Senin, 19 April 2010

Mereka Mandiri

Ini bukan untuk menarik simpati, atau aku lagi ikut salah satu acara dana, tapi waktu aku lagi ngerjain tugas di kota tua. Sekali lagi aku ngga bermaksud mengekspolitasi anak kecil untuk menarik dana. Tapi aku cuma seneng aja main dengan mereka :)
Mereka mengingatkan aku dengan adeku yang kurang lebih seumuran mereka, tapi bedanya alhamdullilah adeku masih bisa bersekolah dan semoga mereka juga bisa. Terutama anak kecil yang kaos hitam tepat di depanku, anak itu sangat amat polos. Waktu temenku minta fotonya, dia mau aja. Terus pas udah selesai dia minta “ka seribu ka”
Dengan seribu anak kecil itu mau berkali-kali di foto berbagai gaya. Aku dulu memang kurang begitu suka ngajak main anak kecil, aku suka males di deketin anak kecil. Tapi sekarang aku suka karena aku menganggap seperti ngajak main adeku sendiri, dan aku ngebayangin kalau adeku seperti posisi mereka dijahatin, atau dijudesin pasti kasian juga. Ditambah mereka yang menurutku hebat banget karena bisa mencari nafkah walaupun seharusnya itu tugas orangtuanya, tapi pengaruh negatifnya mereka ngomong kasarrrrr T_T. Yang aku sendiri MELARANG KERAS adeku ngomong kasar. Tapi aku yakin ko mereka juga bisa jadi orang sukses ngga kalah dengan anak-anak yang mampu kalau ada sedikit perubahan hidup. Jadi bersikap baik dengan mereka sama seperti ade kita juga membuat mereka bahagia :)

Sabtu, 17 April 2010

Membaca mimik wajah

Lagi badmood, lagi seneng, lagi marah, lagi feel blue (sedih) semua pasti keliatan aja deh dari muka. Begitu juga dengan keadaan sekitar kita, temn-teman kita kalau lagi dilingkungan sekolah, kampus ataupun tempat kerja. Atau ayah, ibu, kaka, ade kalau lagi dilingkungan keluarga. Jadi maksud aku kadang kitakan suka ngga sadar orang yang mau kita ajak ngomong. Kaya bisa kita tiba-tiba marah-marah sama teman yang lagi feel blue, kan kasihan juga. Sekarang kita tuker posisi aja, kalau kita lagi sedih dengan sesuatu tiba-tiba teman kita marah-marah, gimana perasaan kita akan lebih baik. Jadi sebaiknya kita harus lebih peka dengan sekeliling kita, kalau misalnya melihat temen kita mukanya suram dan dia ngga semangat, kalau aku si cukup bilang “semangat” mungkin satu kata aja tapi mungkin bermakna buat dia, siapa tahu dengan kita bilang begitu dia merasa ada yang perduli sama dia, jadi semangat lagi :)
Begitu juga kaya aku kemarin, mungkin karena aku pms, jadi sakit perut deh. Ngga semangat pokoknya, malah rasanya mau guling-gulingan karena sakit. Cuma ya ngga akan lah seperti itu. Tiba-tiba pas aku ngga sengaja sama-sama ngeliat dengan satu temanku yang memang sudah sangat dewasa dan salah satu orang yang aku percaya (penjelasan ini supaya biar lebih jelas aja.hehe). Padahal aku belum cerita apa-apa, tapi dia langsung senyum sama aku dan bilang “ semangat donk”. Jujur ya aku langsung merasa wah berarti ada teman yang perduli dan tau perasaanku saat ini, jadi aku seneng aja. Oke sebenernya entri ini mau menyidir dalam artian positif untuk temanku itu, dia selalu begitu, padahal aku belum cerita apa-apa pasti dia langsung ngasih aku sesuatu kata-kata yang berarti :). O ya dia bukan dukun atau apapun yaa, itu cuma berarti dia orang yang sangat peka dan memang sangat perduli sekitarnya.

Logat

Ya aku mungkin masih kental dengan logat Kaltim, logat-logat bahasa banjar gitu dan aku kadang memang memakai bahasa yang baku. Yang memakai “kah” disetiap akhir pertanyaan, yang memakai “naa” kalau ngomong (bukan bermaksud sok imut dengan bahasa bayi kaya sekarang exemple: ini siapa na?”) hahaha bukan begitu. Tapi kadang-kadang aku suka sebel dengan orang-orang yang menghina, mendzalimi (berlebihan sii..hhehe) mereka suka ngetawain aku yang ngomong dengan logat kaya begitu. Tapi harap di mengerti dengan setiap orang dan aku juga, kalau orang yang sudah lama tinggal disuatu daerah akan susah melepaskan logat ataupun kebiasaannya. Jadi menurut aku, aku tetap akan berbahasa kaya begitu walaupun aku sudah pindah ke Jakarta, karena menurut aku ngga berarti pindah ke Jakarta aku akan langsung ngomong gaul-gaul gitu. Bahkan kalau sama teman-teman yang sudah dekat aku ngebahasainnya “aku-kamu” walaupun cowo. Dan ngga perduli juga kalau mereka membalas dengan “lo-gw”
O ya belum lagi kalau aku kadang pakai bahasa baku, kaya belum lama ini aku mau bilang makasi dengan temanku udah kasih tau hal tentang ujian dan tugas, aku bilang “makasi ya informasinya tentang tugas” eh temanku malah ketawa..haha aku juga jadi bingung memang kenapa ya, ngga taunya mereka ngetawain aku yang pake bahasa baku.

Berlaku Bodoh Untuk Satu Perasaan

Yang aku maksud itu perasaan suka. Banyak temen-temenku yang bilang kalau aku ketemu sama cowo yang aku suka bakalan bersikap konyol banget, entah dari omongan sampai sikap. Haha sebenernya aku orang yang cukup bisa berlaku normal ko, tapi ya beda aja kalau ketemu dengan orang yang bener-bener disukain bukan dengan orang yang cuma suka biasa. Kaya contohnya aja kalau misalnya aku ketemu dengan orang yang bener-bener aku sukain itu aku bakalan jadi pendiam, terus ngomongnya jadi sepotong-sepotong. Sebenernya kalau orangnya sudah pergi aku bakalan ngerasa ihh bodoh banget tadi, dan malah kadang aku berharap dalam sehari itu ngga ketemu-ketemu lagi. Hehe...
Karena orang beda-beda sifat sama sikapnya jadi kadang dari temenku suka bilangin aku kaya orang aneh bahkan pernah ada temenku yang agak ekstrem bilangin aku kaya orang idiot...hahaha aku si cuma bisa ketawa dengernya, karena coba dia ada di posisiku pasti sulit juga menguasai diri deh. Sebenernya aku pengen juga berubah, abis lama-lama bersikap begitu bisa bikin orang yang kita sukain ilfil juga kan. Tapi susah bangetttttttt deh kemaren-kemaren, tapi sekarang donk aku sudah bisa dan sangat sukses kalau berhadapan dengan cowo yang aku sukain. Aku bisa jadi diri sendiri dengan segala kekonyolanku (walaupun tetap ada juga sikap-sikap yang ngga banget) tapi aku ngga perduli. Aku pengen cowo yang aku sukain tau begini aku dari awal kenal dari pada belakangan dia baru tau aku begitu, nanti dia pasti merasa tertipu (hahahha berasa kaya tukang tipu). Seperti satu pengalamanku dengan mantanku, waktu masih deket dia kenal aku jarang marah (bersikap jaim karena ini menurutku dulu baik, IT’S WAS A BIG MISTAKE !!!) ternyata pas udah putus dia bilangin aku “ternyata lo judes juga ya” (ini yang sempet membuat kita putus yang ngga baik-baik, dia merasa tertipu, dan aku serasa jadi tukang tipu). Dari situ aku belajar jadi aku apa adanya kalau didepan cowo yang aku suka. Kalau memang dia ngga suka dengan sikapku yang begitu, berarti dia memang ngga cocok buat aku. Memang sii awalnya sedih bahkan mungkin aja kecewa kalau cowo yang kita sukain ngga suka dengan sikap yang kita punya, tapi pasti dan YAKIN kalau ada orang lain yang sangat suka dan menghargai sikap konyol kita :). Karena menjadi diri sendiri itu memang hal yang paling ngebuat kita nyaman, ya kan :)

Senin, 12 April 2010

Aku tidak merokok, tidak minum alkohol, tidak suka berpegangan tangan dengan pria, aku benci dengan keramaian, aku tidak suka kehidupan gemerlap malam, aku berjalan bersisian dengan prinsipku yang terbelakang

dan berakhir dengan sebutan primitif

Enyah kalian semua Kotoran yang sering terbahak-bahak
Mati kalian dengan tawa busuk kalian

p.s:terimakasih dengan tawa-tawa sumir orang yang bermental MODERN :)

Kamis, 08 April 2010

Menuju Amsterdam



Bawa aku ke amsterdam
Dan biarkan aku bersepeda dengan liar
Enyahkan ras khawatirmu sayang...
Mari kita bersenang-senang
Walaupun rinai hujan sedang ikut menari gembira
Aku mengijinkanmu untuk terus memegang tanganku
Sepanjang jalan bahkan sepanjang waktu kita berdua
Tidak lupa kita susuri taman yang sering mereka sebut sebuah firdaus
Tetapi jangan lengah sayang...
Jangan sampai kamu membiarkanku pergi dengan pria mempesona disana
Begitu pun dengan aku yang tetap terjaga
Tidak akan membiarkanmu larut dalam bias ilusi lingkaran merah wanita penghibur
Amsterdam...suatu hari aku akan pergi kesana, kenapa aku ingin pergi kesana? Ok! Ini ceritanya. Awalnya bisa timbul keinginan untuk pergi keluar negeri itu dari seorang pria yang aku kagumi cerita kalau dia mempunyai obsesi pergi ke Italy dan menikmati negara itu sendiri dan memang keinginannya untuk tidak membawa pasangan. Dari caranya cerita tentang mimpi itu membuat aku tambah kagum, sampai ke detail-detailnya dia cerita. Dari situ aku juga mau punya mimpi pergi ke negara yang romantis menurutku. Sampai akhirnya kemarin aku baca-baca buku di perpus, dan ngga sengaja menemukan buku The Great Cities, buku tebal dan berbahasa Inggris(yang sejujurnya minim aku mengerti) tapi karena adanya gambar-gambarnya jadi aku bisa berhayal. Dan setelah aku lihat-lihat dari kota Tokyo, Istambul, Berlin, Newyork, Venice, dan banyak lagi, aku jadi suka dengan kota Amsterdam, disana ada rumah perahu yang aku ingin suatu hari aku punya juga, kan kayanya seru. Terus udah gitu masih banyaknya pepohonan juga, dengan ditambahnya banyak orang yang menggunakan transportasi sepeda, kayanya asri ya :)
Semoga suatu hari bisa kesana dengan someone spesial atau dengan keluarga kecilku..heehe

Venice Oh Venice


Dengan berpegangan tangan
Kita berjalan disisi sepanjang sungai Venice
Ditambah lampu-lampu yang berkelip manis
Dan penyanyi jalanan menyanyikan
Lagu "Moon River" dengan lembutnya
Membuat malam ini semakin indah
Kita pun akhirnya terlelap dalam buaian harmoni romantisme

p.s: Moon River di malam hari

Membusuk Dengan Sumpah Serapah

Pantas saja banyak orang membunuh
Hati nurani telah ditutupi keserakahan
Bahkan teruntuk saudara sekandung
Kemalangan hanya untuk diperbincangkan
Bukan untuk ditolong
Menipu adalah jalan keluar halal baginya
Tanpa memikirkan saudaranya dia menjadi makmur oleh keserakahnnya
Dan dia tidak perduli oleh jerit tangis kemalangan saudaranya
Yang bergema nyaring di hati kecilnya
p.s : Bahkan disetiap harinya aku berharap dia mati membusuk dengan semua uang kami yang dia pergunakan.

Untuk Pria Ksatria

Datanglah kesini kau, priaku…
Tolong dengarkan cerita gamangku malam ini
Ini tentang kehidupanku yang semakin suram
Aku hanya ingin kamu yang mendengar,priaku...
Aku hanya ingin kamu yang mengerti
Aku tau kamu tidak akan membiarkanku
Meloncat tolol dari gedung tinggi
Mengiris bodoh denyut nadiku
Membujur kaku dengan butiran-butiran racun dimulutku
Oleh karena itu aku berani bertaruh dengan semua jalan pintas masalah
Kamu akan berkata
”Bertahanlah dengan menentang keegoisan,wanita...”
p.s: terimakasih untuk pria ksatria yang selalu berkata bijak :)

Selasa, 06 April 2010

Menunggu Datang


Aku masih disini Tenang saja...
Masih menunggumu kembali
Aku tetap dengan kesetiaanku
dan kesabaranku
Untuk melihatmu kembali
Aku memang bersedih

Ketika kamu pergi untuk sementara
tetapi...
aku telah mengerti sekarang

Kamu akan pulang membawa makna hidup

dan

Pada saat waktu itu datang

Aku akan menyambutmu dengan senyuman

Poni Kependekan

Salah satu hobiku yaitu memotong sendiri poniku, sebenernya bukan maksud mau ngirit dari biaya salon. Tapi lebih karena aku merasa comfort kalau motong sendiri, yah bisa digayain. Mau dipotong lurus ataupun yang model tingkat(ini model yg paling aku suka). Tapi kadang-kadang malahan kependekan, seringnya sii lumayan jauh di atas alis..hahaha
Kalau sudah begitu aku Cuma bisa pasrah deh, diketawain temen-temen. Dan yang paling parahnya kemaren, kan aku seminggu yang lalu baru potong oni, aku ngerasa udah janggal pendeknya. Tapi pas aku tanya sekelilingku, ngga koo ngga pendek. Ok aku jadi pede.
Eh pas aku kerumah mbahku, mbah nanya ”ade kamu potong rambut dimana?” ya aku jawab ”deket rumah mbah” trus mbah nanya lagi ”kalau poninya disana juga?” karena aku kira mbahku suka makanya aku jawab dengan bangga ”aku sendiri mbah yang potong, kenapa mbah?”(aku dengan wajah senyum-senyum) DAN ternyata mbah malah bilang ”itu poni kamu aneh banget ”
Haaaa maluu rasanya...hahahahah