Selasa, 10 April 2012

Let Me Erase You

"Lupakan aku segera"

Entah sudah berapa kali kau mengatakan itu kepadaku. Disetiap sela percakapan kita. Dan berkali-kali juga aku berkata kepadamu.
"Biarkan hatiku menghapusmu perlahan, ini tidak bisa dipaksakan"
Tidak sedikit yang menganggapku bodoh, tetapi aku memang seperti yang mereka tidak ketahui. Aku orang yang keras dengan perasaan dihatiku. Hanya kau yang mengerti itu, dan itu sebabnya aku tidak berharap yang lain untuk mengerti.

Percakapan kita biasanya memang seputar keseharian, kita yang berada dikota berbeda. Aku memang menikmati setiap percakapan kita, terutama jika kau menyelipkan candaan mengenai sifatku yang belum berubah. Tanpa kau bisa lihat, aku tersenyum gembira disini.

Tetapi beberapa aku dan dia beradu argumen yang berujung kesal. Seperti biasa, dia selalu berkata bahwa kita masa lalu yang harus menemukan masa depan.Tidakkah dia mengerti, masa lalu dapat menjadi masa depan jika kita menginginkannya.

Dia memang tidak tahu, setiap dia berkata seperti itu. Perasaan hatiku sedih, saat ini aku tidak memaksanya untuk menjadi seseorang disampingku lagi. Kita hanya bertemankan, hanya itu. Aku senang.

Hatiku berkeras tetap menyediakan ruang untuk dia, dia untuk mengisinya kembali jika suatu hari kami bertemu. Tetapi jika suatu hari kami memang tidak pernah bertemu lagi, ruang itu akan tetap menyisa walaupun mungkin menjadi ruang kecil yang kusimpan rapat.

Biarkan kita menikmati percakapan yang mengalir, biarkan hati kita menuju kemana, biarkan hari kita berbeda tanpa harus memaksa hilangkan rasa.

p.s: Ruang untuknya, 'P'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar