Selasa, 15 Juni 2010

Dia seorang yang munafik

Dia kembali lagi datang, setelah meninggalkan aku dengan kebohongan busuknya. Aku hampir tertawa terbahak-bahak ketika dia datang memakai topeng berwajah muram.
"untuk apa kau datang?" tanyaku
"untuk menjelaskan kebohonganku yang sempat aku katakan untukmu" katanya menjawab dengan suara yang dibuat-buat seakan sedih
"bukankah waktu itu kau berbohong mengatasnamakan tuhan?!" kataku masih dengan emosi yang tertahan
"aku tau...tapi aku mempunyai alasan dibalik itu" dia berkilah
"sudahlah... aku tidak mau mendengar semua alasanmu. Yang aku tahu kau menghianatiku dan tuhan"
Dia terdiam, tanpa berani menatapku.
Aku benci dengan kemunafikan, terutama kata-kata manis yang dia lontarkan untukku pada saat itu. Wajar saja saat ini aku meninggalkannya dengan wajah yang sangat riang. Aku cukup puas bahwa dia tau aku tidak semudah itu mempercayai pelaku kemunafikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar