Kamis, 30 Januari 2014

The Rape of Nanking-The Forgotten Holocaust of World War II

Terik matahari diluar mengundang untuk dinikmati.
Berlari dan menceburkan diri di kolam bundaran tepat diseberang gedung ini.

Bosan di dalam ruangan, menghadap seperangkat alat elektronik yang di sebut laptop.
Ditambah udara di dalam ruangan ini menusuk tulang, beku.
Bukan jaminan bekerja di gedung tinggi hati bahagia, merasa terbudaki oleh penjajah yang ada.

Baiklah... itu selintas keadaanku hari ini.
Lebih baik kita membicarakan hal yang nyata membuat senang.
Saat ini aku sedang berjuang mencari 1 buku, bukan buku penuh romansa.
Tetapi buku sejarah.

Konvensional ya...
Itulah menariknya. Buku tentang bagaimana pembantaian terasa menyenangkan, rasa sakit teracuhkan dan pemerkosaan adalah rutinitas.

Buku ini pertama kali aku baca di Komnas HAM, tepatnya dipinjamkan dengan Pak Stanley.
Bapak pembimbing yang menurutku luar biasa keren dan pengertian.
Dia tau aku tertarik dengan kejadian yang bisa dibilang sadis, berbeda dengan 2 temanku yang ikut dibimbingnya.

Contohnya waktu ada Tragedi Mesuji, Pak Stanley menceritakan bagaimana kejadiannya dengan sangat detail bahkan dia memperlihatkan foto dari korbannya buat aku dimana 2 temanku sama sekali ga berani lihat.

Singkatnya, dia langsung meminjamkan aku buku The Rape of Nanking ini. Sayangnya aku cuma sempat baca beberapa BAB di buku ini karena waktu bimbinganku sudah habis.

Aku kira di toko-toko buku ada dijual ternyata kosong!!!
Kecewa pasti, tapi aku sempat coba cari di online juga ngga ada stocknya.
Sempat cari di toko buku bekas sama temanku juga ngga ada.

Kalau bisa mencuri, aku pengen mencuri buku dari Pak Stanley T-T
Atau bikin sayembara bagi pria yang bisa mencarikan aku buku itu aku carikan jodoh
Sedangkan bagi wanita akan aku belikan barang yang lucu.

Tapi aku yakin... suatu hari aku bisa punya buku itu ! Pasti !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar