Senin, 29 November 2010

Hujan Datang Lagi

Aku melihat awan menghitam, lalu butir-butir air turun pelan... lalu semakin deras.
Hujan datang lagi...
Aku duduk tepat disebelah jendela besar yang menghadap kejalan, dengan teh hangat yang belum kusentuh.
Aku dengan leluasa mengamati jalan yang semakin sepi banyaknya orang-orang yang mencoba berteduh dipertokoan. Tetapi tidak dicafe ini, aku bersyukur untuk itu. Karena aku benci kebisingan.
Lalu aku melihat diluar ada seorang anak kecil. Berjalan pelan dengan membawa kantong besar dipundaknya, salah satu tangannya berjuang keras memegang kantong besar yang tampaknya berat, dan satu tangannya lagi mengepal dan dia menggigit tangan itu. Aku tau, dia menggigil kedinginan, dan cara mempertahankan keadaanya dia menggigit keras tangannya. Ya, dia seorang pemulung.
Seolah melihat gambaran diriku jika berada diposisinya, aku merasa iba.
kedinginan dengan bajunya yang basah dan terus mencari peluang dengan terus mengais sampah dari berbagai tempat.
Aku memutuskan pergi dari tempat ini.
"diluar masih hujan nona..." Kata pelayan yang tadi mengantar tehku
"tahukah kau kenapa aku menyukai hujan?" kataku dengannya
Dia menggeleng dengan wajah kebingungan.
"karena ketika hujan, kehidupan terlihat lebih jujur" kataku tersenyum. dan dibalas dengan senyuman darinya
"Terimakasih menyajikan kehangatn dari teh yang kau antarkan tadi" kataku sambil membuka pintu dan beranjak pergi

P.S: aku melihatnya ketika hari hujan 26/11/10

2 komentar:

  1. Bagus nad...ini beneran tulis sendiri kah?

    BalasHapus
  2. makasi :)
    ya nadya yg tulis sndr, berdsrkn pngalamn aja :)
    hehehe

    BalasHapus