Bukan Jumat yang menyenangkan seperti jumat-jumat lainnya.
Karena hari ini aku harus menguapkan secepatnya perasaanku dengan kau.
Wajah yang biasa saja, hanya sikap dan sifat yang sangat membuat muram hilang.
Ah entahlah... jatuh cinta denganmu itu tanpa sebab.
"Aku senang kau mendapatkan yang bisa satu" kataku waktu itu
Bahkan tanpa ragu aku juga mendoakannya.
Tetapi memang tidak gampang sayang...
Ketika semuanya harus di relakan dan di lupakan.
Walaupun semuanya masih terlalu tajam gambarannya.
Tidak... tentu saja aku tidak menarik kata-kataku itu
Ini fase yang memang biasakan? pada akhirnya aku juga bisa hanya melihatmu sepintas lalu dengan kenangan yang disimpan rapi.
Kau bukan lelaki satir...