Rabu, 11 Maret 2015

Layang-Layang

Entah sudah berapa lama aku gemar bermain layang-layang.
Terik matahari membuatku semakin bersemangat.
Himpitan hutan beton hanya sesaat membuatku sesak setelah sadar ini telah mutlak.
Awalnya aku hanya bermain sendiri.
Lalu datang dia, setia menemani walaupun hari mulai gelap.
Akupun mulai bergantung asa.
Layang-layangku akan bergerak liar jika dia tidak ada dan akan bergerak selaras jika ada dia di sampingku.
Indah dan kontras layang-layang kami di awan.
Hingga suatu hari dia tidak datang lagi. Aku memutuskan berhenti bermain dan sempat menunggunya beberapa jam di setiap hari.
Sedih ...
Ketika aku sadar, dia tidak akan pernah datang lagi.
Layaknya persinggahan melepas penat.
Aku lepaskan layang-layangku, bukannya karena aku tidak sudi memainkannya lagi.
Tetapi karena aku juga mau melepas kenangannya dan membiarkan terbawa layang-layangku yang tertiup angin.
Aku kembali bermain, tetapi dengan layang-layang yang jauh lebih sederhana.
Dan akan kuat menerbangkannya sendiri.

p.s : Dini hari lepas harapan 270714

3 komentar: